RSUD Bendan Pekalongan Jadi Rujukan Lini Kedua Penanganan Pasien Corona

RSUD Bendan Kota Pekalongan ditujuk menjadi rumah sakit rujukan lini kedua pasien virus corona sejak 10 Maret 2020 lalu. FOTO/DOK.RSUD BENDAN

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – RSUD Bendan Kota Pekalongan ditujuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi rumah sakit rujukan lini kedua pasien virus corona sejak 10 Maret 2020 lalu. Dengan penunjukkan ini, jika nanti rumah sakit rujukan utama tidak mampu lagi menampung pasien corona, maka RSUD Bendan yang merawatnya.

Direktur RSUD Bendan, Junaedi Wibawa mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan pasien atau orang dengan kecurigaan batuk, pilek, panas, dan sesak napas, serta pernah melakukan perjalanan ke daerah terindikasi ada virus corona, maka segera dibawa ke RSUD Bendan atau menghubungi RSUD Bendan untuk dilakukan penjemputan.

“Pada saat ini, kami melalui pelayanan UGD akan melayani pasien yang datang dan melakukan diagnosis untuk menentukan apakah masuk dalam klasifikasi Orang Dalam Pantauan (ODP) atau orang dalam kriteria tersebut tapi belum ada tanda pneumonia berat. Kemudian jika masuk dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akan kami rawat dan akan tegakkan memang ada suspek/kecurigaan corona,” katanya, Selasa (17/3/2020).

Junaidi menjelaskan, RSUD Bendan saat ini baru menyiapkan kamar isolasi. Kalau sudah terdiagnonis suspek covid, maka akan dirujuk ke rujukan utama yakni di Kraton, Slawi, atau Kendal. Namun apabila semua penuh akan kami rawat dengan baik. Terkait SDM, kami telah membentuk Tim Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 yang diketuai oleh dokter Budi Santoso,” kata Junaedi.

Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, RSUD Bendan tidak memberikan izin bagi pembesuk. Yang diizinkan maksimal dua orang untuk menunggu pasien. “Pengunjung usia di bawah 12 tahun dan di atas 65 tahun tidak diizinkan masuk, hanya menunggu di depan. Kami juga berlakukan kepada seluruh pengunjung dan tenaga kesehatan sebelum masuk cuci tangan dan diperiksa suhunya,” katanya.

Sementara itu, PIC Penenganan Covid-19, Budi Santoso menjelaskan, alur penanganan virus corona di RSUD Bendan. Alurnya ada dua, yakni yang datang dari IGD langsung, dan poli rawat jalan. Mengenai alur dari IGD, pasien langsung masuk ke IGD langsung diperiksa dokter dan perawat melalui tanya jawab, jika ditemukan ada yang pilek, demam, apalagi ada sesaknya dan suhunya 38 derajat (di RSUD Bendan suhunya minimal 37,5 derajat). Begitu ditemukan, pasien diberikan masker bedah oleh perawat dan dimasukkan ke ruang isolasi.

“Petugas dokter masuk ke ruang isolasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan masker N85 melakukan pemeriksaan. Jika dari hasil tanyaan pasien pernah berkunjung ke negara atau daerah yang terdiagnosis corona, langsung diperiksa laboratorium, radiologi, rontgen. Kemudian dari pemeriksaan tersebut ditemukan pneumonia langsung dirujuk ke rujukan utama,” katanya.

Pasien yang datang melalui poli rawat jalan, begitu diperiksa dicurigai ke arah Covid-19, pasien langsung diberi masker bedah dan dibawa ke IGD dengan alur sama.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!