Di Pekalongan, 40 Petugas Disinfektan Diterjunkan

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Virus corona (Covid-19), merupakan ancaman bagi masyarakat yang tidak dapat disepelekan. Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Kamis (19/3/2020), menerjunkan 40 petugas penyemprot disinfektan.

Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE melepas 40 petugas disinfektan untuk melakukan penyemprotan di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Kamis (19/3/2020).

Petugas penyemprotan cairan desinfektan tersebut beranggotakan 40 orang, dari BPBD, Satpol PP, dan PMI Kota Pekalongan. Walikota Saelany hadir didampingi Asisten Pembangunan, Erli Nufiati SE, Kepala Dinas Kesehatan, Dr Slamet Budiyanto SKM MKes, Kepala Satpol PP, Dr Sri Budi Santoso, Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta SPd, dan jajarannya, serta dari TNI/Polri.

Saelany mengatakan, 40 petugas tersebut akan turun di empat kecamatan, masing-masing kecamatan sebanyak 10 petugas. “Penyemprotan ini akan kita mulai dari masjid dan musala, merambah ke fasilitas umum. Tidak kalah penting, rumah ibadah seperti gereja dan sebagainya. Mudah-mudahan ikhtiar kita untuk mencegah covid-19 ini berhasil, semoga tidak akan ada kasus corona di Kota Pekalongan,” ujar Saelany.

Saelany mengimbau, masyarakat Kota Pekalongan agar tidak panik, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin. Kendati demikian dengan penyemprotan disinfektan harus didukung juga dengan gerakan mandiri, karpet masjid juga harus dibersihkan serta menyediakan hand sanitizer dan masker.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dr Slamet Budiyato, selaku juru bicara Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 di Kota Pekalongan menyebut, pihaknya membagi petugas ke dalam 4 tim, 1 tim 5 kelompok, 1 kelompok 2 orang yang melakukan penyemprotan dari pagi sampai sore.

“Kami ada 2.000 sasaran, ini kami prioritaskan dulu masjid untuk salat Jumat jamaah, dan dilanjutkan ke fasilitas umum. Teknisnya kami serahkan ke tim di kecamatan, nanti koordinasi dengan camat dibantu Koramil dan Polsek agar tak ada kendala di lapangan,” terang Budi.

Budi menambahakan, selain masjid dan musala juga tempat ibadah lain, sekolah, madrasah, kantor, pasar, alat transportasi, juga nenjadi sasaran penyemprotan

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!