Sudah Dikubur Sepekan, Jasad Minhadi Bakal Diotopsi

Keluarga Almarhum Minhadi, warga Pekalongan Utara, Kamis (193/2020) datangi Polsek setempat, minta jenazah Minhadi diotopsi.FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Kasus tewasnya Minhadi (29) warga Kelurahan Kandang Panjang, Gang 1B, No 25 RT 1 RW 5 Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, yang ditemukan mengambang di Sungai Slamaran, Kamis (12/3/2020) lalu, masih misteri. Pihak keluarga, semula menerima, kini belakangan justru meminta pihak kepolisian untuk melakukan proses otopsi, lantaran dinilai ada yang janggal. Keluarga korban menduga, Minhadi meninggal diduga tidak wajar.

“Kami menduga almarhum meninggal tidak wajar. Ada hal-hal yang mencurigakan. Bahkan, selama ini almarhum tidak ada riwayat penyakit, tetapi justru meninggal dengan kondisi yang seperti itu,” tutur Yulia (25), adik almarhum Minhadi, di sela-sela mendatangi Mapolsek Pekalongan Utara, Kamis (19/3/2020).

Yulia menyatakan, untuk mengetahui penyebab pasti tewasnyaMinhadi, dia meminta kepolisian untuk mengungkap misteri tewasnya kakaknya itu. Bahkan, keluarga meminta untuk proses otopsi, meski almarhum sudah dimakamkan satu pekan yang lalu.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez, melalui Kapolsek Pekalongan Utara Kompol Parimin menjelaskan, kasus tersebut semula pihak keluarga menerima, bahkan keberatan untuk dilakukan proses otopsi. Oleh sebab itu, maka jenazah Minhadi waktu itu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Namun belakangan justru meminta untuk diusut penyebab pasti tewasnya korban, dengan meminta proses otopsi. “Maka, keluarga korban kami minta mencabut kembali laporan pertama. Dan, kemudian membuat laporan baru, terkait penyelidikan kasus itu,” kata Kompol Parimin, Kamis (19/3/2020).

Dijelaskan, pada saat ditemukan, berdasarkan hasil visum di RS Bendan Kota Pekalongan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Minhadi, namun ditemukan luka lebam di sekitar mata sebelah kiri.

Tetapi, setelah ditanyakan kepada keluarga korban, melihat pada Selasa (10/3) pukul 17.30 wib almarhum diduga terjatuh kemudian terbentur di drainase di depan rumahnya. Disamping itu, berdasarkan visum luar, terdapat lebam di bagian pipi. “Dalam waktu dekat akan dilakukan proses otopsi. Mudah-mudahan kasusnya dapat segera terungkap dan diketahui penyebab pastinya,” ujar Kompol Parimin.

Minhadi ditemukan tewas mengapung di Sungai Slamaran, Kamis (12/3/2020). Saat ditemukan dalam kondisi tertelungkup di sungai dengan tidak mengenakan baju. Jasad Minhadi kali pertama ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan. Bahkan, saat ditemukan tidak ada identitas.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!