Tok! Kota Tegal Resmi Berlakukan Local Lockdown Cegah Corona

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memimpin penutupan di sejumlah ruas jalan menyusul pemberlakuan local lockdown untuk menangkal penyebaran Covid-19, Senin (23/03/2020) dini hari. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Pemerintah Kota Tegal akhirnya memberlakukan local lockdown untuk menangkal penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Bahari tersebut, mulai Senin (23/03/2020) pukul 00.00 WIB hingga 29 Maret 2020.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan local lockdwon hanya berlaku di dalam kota, khususnya di tempat-tempat pusat keramaian, yakni di Jalan Pancasila, kawasan alun-alun, Jalan A Yani, Jalan Gajah Mada, dan Kawasan GOR Wisanggeni.

Di sejumlah titik tersebut dipasangai water barrier atau rambu pembatas jalan berisi air agar masyarakat tidak melintas keluar maupun masuk. Selain menutup jalan, Wali Kota juga memerintahkan seluruh lampu penerangan jalan protokol dan tempat-tempat publik dipadamkan selama masa local lockdown. Tujuannya untuk mencegah masyarakat melakukan aktivitas di tempat-tempat tersebut pada malam hari.

Menurut Dedy Yon, kebijakan local lockdown diambil untuk menangkal penyebaran Covid-19. Langkah ini di antaranya melihat masih banyaknya warga yang tidak menaati imbauan pemerintah untuk tinggal di rumah selama dua pekan.

“Ini hanya di dalam kota saja, di titik-titik pusat keramaian. Saya melihat kondisi kemarin warga kota Tegal sangat kurang memahami. Makanya ditempat-tempat keramaian kita tutup dulu menggunakan water barrier sampai tanggal 29 Maret 2020,” kata Dedy Yon.

Menyinggung penutupan Jalan Gajah Mada yang merupakan jalan nasional sekaligus jalan arteri pantura, Dedy menjelaskan, itu dilakukan karena banyak pengguna jalan yang melintasi Jalan Gajah Mada berasal dari luar kota yang tidak diketahui riwayat bepergian dan kontak dengan siapa saja. Mereka juga kerap mampir ke kota Tegal. Hal itu menyulitkan melakukan tracking atau pelacakan jika terjadi penularan Covid-19.

“Ini banyak pengguna jalan kita lihat sering mampir di Kota Tegal. Ini orang asing, orang luar kota tegal kalau terjadi apa-apa riwayat kontaknya tidak tahu, untuk mentracking atau melacak kita akan kesulitan,” kata wali kota.

Selama masa penutupan jalan Gajah Mada, arus lalu lintas dari arah Semarang dan Jakarta dialihkan ke jalan lingkar utara. Kendaraan dari arah Semarang masuk melalui Jalan Yos Sudarso, sedangkan kendaraan dari arah Jakarta masuk melalui pintu terminal Kota Tegal.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Berita Lainnya :

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!