PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua DPRD Pemalang, H Agus Sukoco, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mempercepat pengadaan sarana dan pra sarana medis dalam menangani pandemi corona atau Covid-19. Pasalnya, hingga kini Dinkes tak kunjung mampu mengatasi kesulitan pengadaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, hand sanitizer, pelindung diri dan lainnya.
“Dinkes harus responsif, harus cepat dan tanggap, jangan malah gagap. Ini menyangkut keselamatan rakyat, jangan sampai berlarut-larut nanti malah merugikan masyarakat,†kata Agus Sukoco dalam keterangan pers yang diterima Puskapik, Sabtu sore, 28 Maret 2020.
Menurut Agus, anggaran untuk memenuhi kebutuhan medis sudah dipenuhi setelah dilakukan pergeseran APBD sebesar Rp 18,3 miliar. Selain pemenuhan sarana dan pra sarana, anggaran itu juga dialokasikan untuk insentif tenaga medis.
Baca Juga
“Kalau masih kurang, silahkan ambil anggaran di DPRD ada Rp 2,4 miliar. Harus cepat, jangan sampai anggaran yang sudah ada malah mubazir, karena Dinkes tidak mampu memenuhi kebutuhan peralatannya,†tandasnya.
BACA JUGA! Tok! APBD Pemalang Direlokasi Rp 18,3 miliar untuk Tangani Corona
Selain menyoroti soal minimnya APD, politisi PDIP ini mengaku khawatir, kasus Covid-19 di Pemalang seperti bom waktu, tiba-tiba diketahui akibat lemahnya sistem pendeteksian dini dari Dinkes terhadap orang yang dicurigai terinfeksi virus corona.
“Saat ini Pemalang masih nol positif corona, tapi langkah konkret deteksi dini harus dimaksimalkan. Ini tidak bisa dianggap enteng,†tegasnya.
Dia berharap, Dinkes lebih serius menangani wabah corona ini secara kongkret. Sehingga, masyarakat merasa nyaman dan bisa mengantisipasi penyebaran virus itu secara mandiri. “Segera buat posko-posko kesehatan dan posko informasi tentang Covid-19 dari di ruang-ruang publik. Beri kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat,†imbuhnya.
Terkait persoalan ini, Kepala Dinkes Pemalang, dr Solahudin yang coba dikofirmasi Puskapik melalui whattsap ponselnya, tidak memberikan jawaban. Dalam beberapa kesempatan, Puskapik dan sejumlah awak media juga selalu mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Solahudin. Padahal, saat ini garda terdepan informasi dan data terkait pandemi corona ada di Dinkes.
Penulis : Heru Kundhimiarso
Baca Juga