PUSKAPIK.COM, Pemalang – Meski Presiden Joko Widodo tegas menyatakan tidak ada pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah, sejumlah daerah justru memaksa melakukannya. Di Pemalang, Jawa Tengah, Desa Datar Kecamatan Warungpring, dikabarkan me-lockdown wilayahnya. Benarkah demikian ?
Kabar karantina wilayah itu pun gempar di jagad media sosial. Beredar foto dan gambar adanya isolasi di kampung tersebut. Gerbang pembatas di desa ini ditutup menggunakan bambu. Masyarakat pun dibuat heboh atas penutupan akses jalan masuk kampung ini.
Kepala Desa Datar, Katam, saat dikormasi Puskapik, Rabu siang, 01 April 2020, membantah adanya lockdown atau karantina wilayah di desanya. “Itu tidak benar. Tidak ada penutupan semua akses masuk Desa Datar,†tegasnya.
Baca Juga
Dijelaskan, penutupan akses desa hanya di dua pintu masuk. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pendataan dan pemeriksaan para pemudik atau orang asing yang akan masuk ke Desa Datar. “Ini dilakukan sesuai kesepakatan bersama dengan tokoh masyarakat di Desa Datar untuk mencegah masuknya wabah corona,†ujarnya.
Penutupan dua jalan akses masuk desa kata Katam, diberlakukan sejak Selasa 31 Maret 2020 lalu. Ia memastikan akses keluar masuk kampung (desa) masih tetap normal, karena masih banyak akses jalan keluar masuk yang masih tetap dibuka seperti biasa.Â
Bupati Pemalang, DR H Junaedi SH saat dikorfimasi Puskapik terkait persoalan ini memastikan bahwa apa yang terjadi di Desa Datar bukanlah lockdown atau karantina wilayah. “Saya sudah terima laporannya, itu bukan lockdown atau karantina wilayah, tapi hanya upaya antisipasi untuk mempermudah pendataan orang yang keluar masuk desa, terutama pemudik,†tandasnya.
Terpisah, Kasat Intel Polres Pemalang, Amin Messi, memastikan kepolisian sudah berkoordinasi dengan pihak Desa Datar terkait masalah ini. Dari hasil koordinasi dan pantauan langsung di lapangan, apa yang dilakukan Pemerintah Desa Datar bukanlah lockdown atau karantina wilayah.
“Ada lima pintu akses masuk Desa Datar. Kemudian untuk memudahkan pengawasan dan kontrol karena kesadaran masyarakat desa ini tinggi dan untuk menjaga lingkungannya, maka gerbang pintu masuk desa ditutup dan diarahkan ke pintu yang sudah dipersiapkan petugas untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan,†jelas Mezy.
Penulis : Heru Kundhimiarso
Baca Juga