PUSKAPIK.COM, Tegal – Kebakaran melanda sebuah pabrik Obat nyamuk di Jalan Seram Kota Tegal, Rabu malam 1 April 2020. Api membakar gudang yang berada bagian belakang pabrik. Api cepat membesar karena di dalam gudang penuh bahan baku pembuat obat nyamuk yang mudah terbakar.
Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan menuju ke lokasi karena sejumlah akses jalan ditutup beton untuk isolasi wilayah. Tak hanya itu, sampai di lokasi petugas Damkar juga kesulitan menjangkau pusat api karena terhalang pagar tembok yang cukup tinggi.
Petugas tak berani mendekat ke sumber api karena ada sebuah tanki berisi bahan bakar solar yang rawan meledak. Bangunan yang terbakar juga rawan ambruk, karena semua tiang penyangganya telah dilalap api.
Kebakaran sempat membut panik warga yang tinggal di dekat pabrik. Mereka khawatir api akan merembet ke permukiman warga. Sejumlah warga sudah mengevakuasi perabotan untuk diselamatkan ke tempat yang aman.
Salah seorang saksi, Sodikin (50), menuturkan, kebakaran diketahui dari munculnya api dan asap tebal di atas gudang, sekitar pukul 20.30, Rabu malam. Sejumlah warga langsung memberitahu sekuriti pabrik yang saat itu sedang berada di pos penjagaan di depan Pabrik.
Sejumlah warga yang melihat asap dan api dari atap gudang, langsung memberitahu sekuriti pabrik. Saat itu juga langsung menghubungi pemadam kebakaran,” ujar Sodikin
Api cepat membesar sebelum petugas Damkar tiba di lokasi. Lima Unit mobil pemadam kebakaran Pemkot Tegal dan Pemkab Tegal dikerahkan untu memadamkan api. Tetapi api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 00.30 Kamis dinihari 2 April 2020, setelah petugas berjibaku selama kurang lebih empat jam.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa ini. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sementara itu, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi. Namun, dugaan awal karena hubungan arus pendek.
“Dugaan sementara akibat arus pendek listrik. Namun untuk lebih pastinya menunggu penyelidikan Satreskrim Polres,” kata Kapolsek Tegal Timur, Kompol Agus Endro.
Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman