Blokade Jalan Dibuka, Pemkot Tegal Perketat Pemeriksaan Warga

Pembukaan blokade MCB di Jalan Teuku Umar Kota Tegal, tepatnya di gerbang perbatasan Kota Tegal dengan Kabupaten Tegal, Kamis malam 2 April 2020.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Pasca pembukaan blokade Movabel Concrete Barrier (MCB) di lima titik di Kota Tegal pada Kamis malam 02 Maret 2020, aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa. Pantauan puskapik.com, Jumat pagi 3 April 2020, tidak ada lagi pemandangan antrean warga di sejumlah akses jalan yang ditutup, sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan.

Umumnya warga menyambut baik langkah Pemkot Tegal tersebut, karena memudahkan warga mengakses jalan. Warga tidak lagi harus berputar mencari jalan yang tidak ditutup MCB.

“Lebih baik seperti ini tidak ditutup seperti kemarin-kemarin. Saya kemarin harus muter-muter dulu kalau mau ke Pasar Pagi. Jadi tambah jauh dan lama. Padahal, aslinya dekat rumah saya dari Tegal,” kata Slamet (62), seorang warga Kabupaten Tegal.

Sementara itu, Wakil Walkota Tegal, Muhamad Jumadi, mengatakan, pembukaan blokade MCB dilakukan setelah dilakukan evaluasi. Menurut Jumadi, penutupan jalan pada awalnya untuk isolasi wilayah terbatas sebagai respon cepat dan cermat, guna mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19 ke kota Tegal. Namun, diakui Jumadi, Pemkot Tegal belum memiliki pengalaman melakukan isolasi wilayah terbatas, serta tidak ada referensi harus mencontoh daerah mana.

“Kita belum punya pengalaman dan tidak ada referensi mencontoh kemana,” kata Jumadi, Jumat pagi 03 April 2020.

Jumadi mengatakan, awalnya Pemkot Tegal melakukan penutupan 49 titik akses jalan di kota Tegal dan hanya ada satu akses untuk keluar masuk warga. Namun setelah di analisa dan dievaluasi, lanjut Jumadi, ternyata satu akses saja tidak cukup karena berbagai hal, di antaranya banyak warga yang mudik masuk ke kota Tegal.

Ini kemudian menimbulkan kemacetan dan menyebabkan kerumunan orang, sehingga tidak sesuai dengan imbauan physical distancing. Atas pertimbangan itu, Pemkot akhirnya membuka blokade jalan yang sudah terpasang sejak hari Minggu, 29 Maret 2020 lalu.

“Dari hasil evaluasi dan analisa di lapangan, maka lebih baik Kita buka aksesnya dengan dibuat Posko pengecekan suhu dan Penyemprotan disinfektan untuk orang dan Kendaraannya,” ujar Jumadi.

Adapun akses jalan yang telah dibuka sebanyak 5 titik, yakni Jalan Proklamasi depan kantor Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jalan Sultan Agung depan RSUD Kardinah, Jalan Teuku Umar perbatasan wilayah Kota dan Kabupaten Tegal, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Perintis Kemerdekaan.

Ada satu ruas jalan lagi yang dibuka yaitu Jalan Dr Sutomo, namun tidak penuh dan hanya setengahnya. Jalan ini tetap tertutup untuk umum dan hanya dipakai untuk akses kendaraan Bank Indonesia.

Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!