351 Kasus DBD Terjadi di Batang, Tiga Meninggal Dunia
- calendar_month Kam, 16 Apr 2020

Kasus DBD di Kota Tegal masih terkendali hingga 20 Mei 2021. FOTO/PUSKAPIK

Sementara itu, kasus demam berdarah juga terjadi di Perumahan Pisma Griya Asri Desa Denasri Wetan, Kecamatan Batang. Serangan nyamuk Aedes aegypti membuat tiga warga RT 7/RW 1 Perum Pisma Griya Asri terjangkit DBD. “Ada tiga warga kami yang terkena DBD. Sudah dirawat di RS dan kami sudah laporkan ke Kades Denasri Wetan, Puskesmas Batang serta Dinkes Batang. Dan ada satu anak balita yang sakit panas tinggi,” kata Ketua RT 7/RW 1, Rinto Nugroho.
Meski sudah melaporkan ke Kades Denasri Wetan Amat Abdullah dan ke Puskesmas Batang sejak 2 April 2020, tapi belum tampak tindakan apapun dari petugas instansi berwenang. Sehingga pada Selasa (14/4), warga juga melapor ke Dinkes Batang. Warga berharap Dinkes segera melakukan fogging karena sudah ada tiga warga di satu RT yang terjangkit DBD.
Sementara itu, menghadapi wabah DBD, warga RT 7/RW 1 menggiatkan kebersihan di lingkungan masing masing. “Kami ajak semua warga gotong-royong, bersih-bersih di rumah masing-masing, di kebun kosong atau rumah kosong untuk pemberantasan sarang nyamuk,” kata Rinto.
RT juga menggalang iuran swadaya, setiap keluarga Rp15.000 untuk membuat alat semprot dan melakukan fogging secara swadaya.
Sementara itu, sesuai data Dinkes Batang, sejak Januari hingga 10 April 2020, ada 351 laporan kasus demam berdarah yang masuk. Setelah dicek, sedikitnya ada 179 pasien positif DBD. Yang memprihatinkan, sudah ada tiga anak yang meninggal dunia karena DBD. “Sampai 10 April 2020, sudah ada tiga anak yang meninggal dunia karena demam berdarah,” kata Kadinkes Batang Muhlasin didampingi Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM), Farikhun Asror.
- Penulis: puskapik




























