Harlah GP Ansor ke-84, PAC Ansor Moga Gelar Halaqoh Kebangsaan
- calendar_month Ming, 29 Apr 2018


“Munculnya Fatwa Jihad Mbah Hasyim Asyari yang kemudian dikenal dengan istilah Resolusi Jihad juga lahir dari proses politik agama. Tetapi jelas endingnya adalah untuk kemaslahatan umat secara keseluruhan di bumi NKRI ini,” imbuh Kyai Fadhlullah.
Selian itu, kata Kyai Fadhlullah, politisasi agama dalam arti menggunakan simbol-simbol agama untuk kepentingan kelompok tertentu atau sesaat sudah banyak kalangan ulama yang melarangnya, oleh karena itu agama harus menjadi kontrol politik agar sesuai dengan kaidah fiqh dalam Islam “Bahwa kebijakan pemimpin atas rakyatnya harus dibangun untuk tujuan kemashlahatan,” terangnya.
Narasumber kedua, KH. Wahid Jumali, Lc, M.A yang biasa disebut Gus Wahid lebih membahas soal banyaknya kasus-kasus kekerasan atas nama agama yang terjadi belakangan ini di tengah-tengah masyarakat. Tidak sedikit hanya karena perbedaan pandangan dalam memahami teks agama, aksi diskriminasi, persekusi, maupun penghujatan terhadap orang lain terjadi. “Setidaknya ada beberapa faktor yang menjadi sebab munculnya sikap intoleran, seperti pemahaman yang ekslusif, merasa paling benar sendiri, dan disharmonisasi di tengah masyarakat oleh sebab kesenjangan sosial yang ada,” jelas sarjana jebolan Al Azhar Kairo tersebut.
Menurutnya, untuk memulai mengikis potensi dan aksi intoleran seharusnya forum dialog, tabayun, dan saling menghormati sesama pemeluk agama, sebangsa, maupun sesama manusia di bumi ini harus bisa lebih dikedepankan. Saling menyadari bahwa silang pendapat dan perbedaan sejatinya sudah menjadi sunnatullah (ketetapan) Tuhan Yang Maha Kuasa. Maka semestinya perbedaan yang ada menjadi sebuah kekuatan dan memupuk kebersamaan bukan malah menjadi pemisah dan perseteruan. Apalagi NKRI ini terbangun dari semangat Bhineka Tunggal Ika.
- Penulis: puskapik




























