Satpol PP Obrak-abrik ‘Lokalisasi’ Calam Pemalang, 10 PSK Digaruk

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Informasi masih beroperasinya praktek prostitusi terselubung di ‘lokalisasi’ Calam Pemalang pada akhirnya terbukti. Kamis malam, 30 April 2020, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar razia dan menangkap 10 pekerja seks komersial (PSK) yang sedang menjajakan diri di kawasan ini.

Razia dipimpin langsung Kepala Satpol PP, Wahyu Sukarno. Sekitar pukul 22.00 WIB, belasan petugas Satpol PP bergerak menuju kawasan bisnis lendir di utara terminal induk Pemalang.

“Kita langsung bergerak setelah mendapat informasi masih beroperasinya praktek prostitusi di kawasan Calam. Ini tidak bisa ditolerir, kita tindak tegas,” ungkap Wahyu kepada puskapik.com disela-sela razia.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Kedatangan mendadak petugas Satpol PP membuat para PSK, mucikari dan lelaki hidung belang yang sedang berada di kawasan ini kocar-kacir. Belasan petugas yang disebar langsung mengobrak-abrik kawasan yang dijejeki warung remang-remang.

Sayangnya, razia mendadak yang digelar Satpol PP nampaknya sudah bocor. Sejumlah tempat prostitusi ini sudah menutup tempatnya, termasuk para PSK dan mucikarinya sudah meninggalkan tempat mereka.

Dari hasil razia, Satpol PP hanya berhasil menangkap 10 PSK yang tak sempat kabur. 10 PSK yang diamankan langsung digelandang ke kantor Satpol PP. Para PSK yang diamankan belakangan diketahui bukan warga Pemalang, melainkan dari luar daerah.

Saat berita ini diturunkan, 10 PSK yang digaruk masih dimintai keterangan. Belum jelas apakah para wanita malam yang ditangkap ini akan dikenakan tindak pidana atau hanya diberikan pembinaan.

Seperti diberitakan, ditengah mewabahnya virus corona (Covid-19) yang mengharuskan masyarakat membatasi ruang gerak, praktik prostitusi terselubung di warung remang-remang atau ‘lokalisasi’ utara terminal Pemalang (Calam) masih bebas beroperasi. Puluhan pekerja seks komersial (PSK) di Calam bahkan menjajakan diri secara terbuka.

Modus operandi bisnis lendir secara terang-terangan, ada juga yang menyamar sebagai pelayan warung di sejumlah bangunan semi permanen. Dibelakang warung, disediakan kamar khusus untuk esek-esek antara PSK dengan lelaki hidung belang yang datang ke tempat ini.

Di warung-warung ini, juga dijual minuman keras secara terang-terangan. Sementara tarif PSK di tempat ini bervariasi antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000.

Keberadaan ‘lokalisasi’ Calam yang terbuka di jalan pantura tepatnya depan terminal induk Pemalang, tak hanya meresahkan warga sekitar. Sejumlah kalangan masyarakat bahkan sudah berkali-kali meminta agar kepolisian dan Satpol PP menindak tegas mereka, bukan sebatas himbauan.

Selain kekhawatiran menjadi tempat penularan virus corona, apalagi saat ini memasuki bulan suci ramadhan dimana umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.

Penulis : Dedi Muhsoni
Editor : Heru Kundhimiarso

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!