Salah Sasaran, Ketua Kadin Pekalongan Dapat BLT Rp 600 Ribu

FOTO/PUSKA[IK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Data bansos yang semrawut masih saja terjadi, seperti di Pekalongan. Salah satu buktinya. adalah orang kaya dan pengusaha justru mendapat dana bantuan Rp 600 ribu bahkan ada yang dobel mendapat dana dari Propinsi Jateng.

Nanggola Madji, Ketua Kadin Kota Pekalongan dan juga pengusaha textile batik ini tiba-tiba mendapat undangan pengambilan dana bansos Rp 600 ribu di kantor pos. Dia bahkan tercatat sebagai penerima bansos dari Propinsi Jawa Tengah, dalam bentuk sembako yang bisa ditukar di e-warung Rp 200 ribu per bulan selama 9 bulan ke depan.

“Saya sangat kaget tiba- tiba menerima undangan pengambilan uang bansos Rp 600 ribu dan kantor pos. Bahkan saya dapat dobel yaitu dari porpinsi sebesar Rp 200 ribu kali 9 bulan,” kata Nanggolo Madji, Jum’at 22 Mei 2020.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Dia sudah melaporkan kejadian ini ke RT Dan RW juga kelurahan setempat. “Saya sudah melaporkan kejadian ini, dan juga tidak akan mengambil dana yang diperuntukan bagi warga miskin. Kami meminta agar dana tersebut bisa dialihkan ke warga lain yang membutuhan atau kurang mampu,” jelasnya .

Disebutkan, tak hanya, beberapa orang yang terhitung kaya justru mendapat dana bansos. Dari data RT-RW , ada beberapa nama yang hidupnya berkecukupan, malah menerima bantuan, mereka adalah direktur koperasi cukup besar, pensiunan PNS, ASN aktif dan masih ada banyak yang salah sasaran.

Dia yang tinggal komplek perumahan mewah ini tak tahu kapan pendataan dilakukan sehingga bisa salah sasaran seperti ini. Kami harapkan agar pemerintah benar- benar bisa menyaring data sehingga tidak salah sasaran, ‘ jelasnya.

Walikota Pekalongan, Saelany Mahfudz, menyebutkan, data memang masih banyak yang salah dan ganda atau dobel penerima. “Kami akui data banyak yang salah, semua data dari pusat sehingga kami harus menyaring lagi. Untuk yang salah sasaran yaitu orang mampu mendapat dana, kami minta untuk legowo dan bisa dialihkan ke yang lain ,” kata Saelany.

Sementara itu, pembagian dana BLT atau bansos hingga kini maish terus dilakukan ke ribuan warga di kota pekalongan. Penyaluran dari kantor pos juga melalui sejumlah bank. Warga tetap berkerumun di sejumlah lokasi penyaluran tersebut. Meski sudah ada peringatan agar jaga jarak dan pakai masker, banyak yang tanpa mengindahkan protokol Covid-19.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrohman

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!