Waduh! Waduk Cacaban Dipenuhi Ikan Predator dari Luar Jawa

Ketua Paser Mania Tegal (PMT), Muhammad Arif, memberikan sambutan dalam acara Anniversary PMT ke-3 di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna. Arif mengungkapkan banyaknya populasi ikan predator di Waduk Cacaban Tegal yang akan mengancam populasi ikan air tawar. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Slawi – Waduk Cacaban kini tak lagi menjadi habitat ikan air tawar saja, namun juga terdapat jenis ikan predator. Salah satunya Ikan Toman (channa micropeltes)dari luar pulau jawa. Populasi Ikan predator terbesar kedua dalam family Channidae itu sudah cukup banyak di Waduk Cacaban. Jika dibiarkan dalam lima tahun ke depan, maka ikan yang bisa memiliki panjang lebih dari 1 meter itu dikhawatirkan akan memangsa semua jenis ikan dan ekosistem di Waduk Cacaban.

Hal itu diungkapkan Muhamad Arif, Ketua Paser Mania Tegal (PMT) dalam acara Anniversary PMT ke-3 di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Muhamad Arif mengatakan, ikan toman akan memangsa ikan apa saja di Waduk Cacaban, serta hewan-hewan yang mencari ikan di Waduk Cacaban. Padahal, Waduk Cacaban selain sebagai tempat wisata, juga sebagai tumpuan hidup nelayan pencari ikan air tawar.

“Saat ini masyarakat di sekitar Cacaban sudah mulai kesulitan mencari ikan tawar konsumsi di Waduk Cacaban,” kata Muhammad Arif, kepada puskapik.com, Minggu sore, 21 Juni 2020.

Untuk itu, lanjut Arif, PMT yang berada di bawah organisasi Perkumpulan Pemaser Ikan Indonesia (PPII) akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tegal melalui UPTD Pariwisata untuk mengeksplor Waduk Cacaban dan membuat event nasional maupun internasional serta mengundang Youtuber dari dalam negeri dan luar negeri yakni dari Thailand dan Filipina untuk mengurangi jumlah ikan toman di Waduk Cacaban. Harapannya Waduk Cacaban yang terkenal dengan dengwan wisata airnya dapat kembali dikenal di dalam sampai luar negeri.

“Asli ini toman, jadi bukan khayalan lagi dan kalau tidak percaya ayo kita kesana. Bukti keberadaan banyaknya ikan toman ini didapat ketika rekan-rekan PMT memaser ikan toman ini di Waduk Cacaban dengan ukuran bervariasi,” ungkap Muhammad Arif yang akrab disapa Bang Ayip.

Arif mengungkapkan, di waduk dengan luas 928,7 hektare tersebut juga ditemukan ikan Arapaima Gigas. Ikan predator tersebut juga dikhawatirkan berbiak, menginvasi dan mengganggu keseimbangan komunitas alami di Waduk Cacaban.

“Ini saya tidak tahu siapa yang menebar. Ini asalnya dari luar Jawa bukan punya kita. Kok bisa sampai kesini ya? Berarti ada yang sengaja membuang ikan toman dan Arapaima Gigas,” ujar Arif.

Terkait hal ini, PMT meminta izin kepada pemerintah daerah melalui UPTD Pariwisata Kabupaten Tegal untuk mengeksplorasi Waduk Cacaban untuk mengetahui seberapa besar ikan toman yang hidup dan seberapa pesat perkembangannya.

“Niat kita tulus agar jangan sampai masyarakat di sekitar Cacaban kehilangan mata pencaharian mencari ikan karena habis oleh ikan ini. Hal ini sesuai juga dengan misi konservatif yang kita miliki,” ungkap Arif yang juga Anggota Bidang Organisasi Perkumpulan Pemaser Ikan Indonsia (PPII).

Kepala UPTD Pengelolaan Wisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal Ahmad Abdul Khasib mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan PMT untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi ikan predator di Waduk Cacaban.

“Kalau tujuannya untuk mengurangi ikan predator yang ada disana, kami siap bekerja sama dengan para Paser Mania,” ungkap Ahmad Abdul Khasib saat dikonfirmasi Puskapik.com.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!