PUSKAPIK.COM, Slawi – Bupati Tegal, Umi Azizah, memutuskan menunda penutupan pasar Trayeman di Kecamatan Slawi. Hal itu disampaikan Umi Azizah saat menyambangi pasar Trayeman pada Jumat pagi, 18 September 2020.Penutupan dilakukan setelah 3 pedagang positif corona.
“Kita toleransi, karena perlu dilakukan sosialisasi sehingga mundur saja waktunya,” kata Umi Azizah kepada sejumlah pedagang
Sedianya mulai hari Jumat pagi, 18 September 2020, akan dilakukan penutupan sementara kegiatan jual beli di Pasar Trayeman. Ini Berdasarkan surat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal tertanggal 17 September 2020.
Baca Juga
“Hari ini kita manfaatkan untuk sosialisasi. Kemudian untuk penutupan ini mundur satu hari. Yang mestinya hari Jumat, Sabtu, Minggu, maka penutupan dilakukan mulai Sabtu, Minggu, Senin,” tegas Umi.
Umi menambahkan, penutupan kegiatan jual beli di Pasar Trayeman dilakukan menyusul temuan dua kasus baru pedagang Pasar Trayeman beinisial T asal Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru dan R warga Jatibarang, Kabupaten Brebes yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Pasar Trayeman, sehingga berpotensi menjadi kluster penularan baru. Apalagi, sampai Jumat pagi, 18 September 2020, R salah satu pedagang yang positif Covid-19 diketahui masih berangkat berjualan.
“Saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk dilakukan penjemputan. Saya tidak ingin satu pedagang ini menulari yang lain yang lain,” kata Umi Azizah.
Umi mengungkapkan, dari pemeriksaan 69 spesimen swab pada pedagang, pegawai pasar dan pengunjung pasar di Pasar Trayeman hari Rabu, 8 September 2020 dan Kamis, 9 September 2020 lalu, ditemukan dua pedagang pasar positif terpapar Covid-19. Pemeriksaan tersebut merupakan tindaklanjut dari temuan kasus konfirmasi sebelumnya.
“Kami mencatat, selama 40 hari terakhir ada tiga orang pedagang di Pasar Trayeman yang positif terpapar Covid-19, dimana satu orang meninggal dunia, satu orang sembuh sejak beberapa hari yang lalu dan satu orang lagi baru semalam dipulangkan setelah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan di rumah sakit,†kata Umi
Selama ditutup, imbuh Umi, akan dilakukan penyemprotan disinfektan setiap hari di Pasar Trayeman. Umi juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial saat ditanya mengenai kompensasi yang akan diberikan kepada pedagang selama pasar ditutup.
“Penutupan tiga hari sebenarnya kurang efektif. Namun kita mempertimbangkan sisi-sisi yang lain. Sesungguhnya kami menginginkan masyarakat tetap produktif. Produktif tapi aman,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Paguyuban Pasar Trayeman, Yani mengatakan bahwa pedagang menolak karena penutupan pasar terlalu mendadak.
“Ya minimal kami diberi waktu tiga hari lah untuk berbebeh. Jangan mendadak seperti ini,” katanya dengan tegas.
Yani menilai, semestinya ketika ada orang yang terindikasi terkena virus corona, seharusnya yang melakukan eksekusi itu petugas dari gugus tugas. Tapi sampai dengan sekarang, gara gara dua orang dinyatakan positif kemudian dilakukan penutupan pasar.
Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman
Baca Juga