PUSKAPIK.COM, Pemalang – Di tengah pandemi Covid-19, razia anak jalanan, pengamen dan pengemis tetap dilaksanakan Satuan Polisi-Pamong Praja (Satpol PP) Pemalang. Dalam razia itu, kerap dijumpai pengemis yang pura-pura cacat dan miskin.
Itu dikatakan Agus Mulyadi, Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Kasi Tibumtranmas), Satpol PP Pemalang, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 22 Desember 2020.
“Kami rutin, kami patroli sehari tiga kali, pagi,siang,malam. Kemudian operasi ketika di patroli itu ditemukan hal-hal yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat,†terang Agus.
Kepada anak jalanan yang terjaring razia, dilakukan pembinaan dan pendataan di kantor Satpol PP. Bahkan, kata Agus, anak jalanan yang berambut gondrong juga digunduli.
Selanjutnya, anak jalanan itu dikirim ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk diberikan asessment dan pembinaan lebih lanjut. Jika tak kapok, dan kembali terjaring razia Satpol PP, maka tak segan-segan pihak Dinsos mengirim ke panti rehabilitasi yang ada di Solo.
“Biar ada efek jera, nanti di sana diberi bekal pelatihan untuk keterampilan kembali ke masyarakat,†jelas Agus.
Agus menuturkan, adapun hal-hal yang kerap ditemui petugas Satpol PP saat razia, seperti pengemis yang pura-pura cacat.
“Kadang dia (pengemis) nyamar luka,buntung, atau pincang. Tapi ketika dikejar, dia lari. Tapi karena kami punya anggota yang gesit, itu ketangkep,†tutur Agus.
Selain itu, Satpol PP juga pernah melakukan penelusuran dan hasilnya, ada pengemis yang pura-pura miskin.
“Pernah ya, ketika ditelusuri, kami juga punya intelijen, ditelusuri memang rumahnya bagus, simpanannya banyak,†jelas Agus.
Terakhir, Agus menuturkan, Satpol PP Pemalang juga menertibkan pengamen yang mengganggu Tibumtranmas. Mereka tetap bermusik ketika ada adzan, dan langsung dijaring Satpol PP untuk dilakukan pembinaan.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman