PUSKAPIK.COM, Kota Pekalongan – Menindaklanjuti keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah dapat dibuka pada Juli 2021 mendatang, Pemkot Pekalongan mulai mengkaji mekanisme pelaksanaannya di tengah pandemi Covid-19. Uji coba PTM secara bertahap di seluruh jenjang pendidikan di Kota Pekalongan rencananya dimulai April nanti.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, persiapan uji coba sekolah tatap muka pada April dilatarbelakangi oleh banyak masukan dari orang tua murid, guru, sejumlah elemen masyarakat, anggota dewan, dan tokoh masyarakat lainnya yang menginginkan agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah bisa kembali dibuka.
“Kota Pekalongan saat ini sudah berada dalam zona orange dan itu bisa dilakukan PTM, tetapi akan diuji coba terlebih dahulu,” kata Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan.
Menurut Aaf, uji coba PTM akan dilakukan tidak secara serentak dan harus disertai dengan surat pernyataan dari orang tua murid yang mengizinkan anak-anaknya bisa melaksanakan PTM di sekolahnya dengan tetap berpedoman pada penerapan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, dalam uji coba PTM nanti pun akan dilakukan dengan sistem shift yang dibagi dalam dua sesi waktu untuk kehadiran siswa-siswinya.
“Masih ada dua pendapat orang tua murid yang setuju dan tidak setuju. Jadi harus ada surat pernyataan dari orang tua menjadi dasarnya. Saat uji coba PTM berlangsung pun kami akan membagi dengan shifting 50%, 50% kehadiran siswa-siswinya di kelas untuk sesi pagi dan siang. Memang guru juga harus disiapkan ekstra, sementara untuk jam pelajaran masih sama. Uji coba PTM April nanti akan dimulai dari tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP. Sementara untuk SMA/SMK sudah melakukan ujian praktik secara tatap muka langsung, karena tidak mungkin ujian praktik dilakukan secara daring,” katanya.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M