PUSKAPIK.COM, Pemalang – Perwakilan massa Laskar Patih Sampun mengaku kecewa saat beraudiensi dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Pemalang, Rabu siang, 7 April 2021. Pasalnya, Kasi Penyediaan dan Pembiayaan Disperkim Pemalang, Arief Rokhman Hakim, tidak bisa menjawab pertanyaan perihal kuota proyek Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang diduga bermasalah lantaran tidak menyiapkan data.
Awalnya, Rokhman menjelaskan, secara normatif bahwa proyek tersebut terbagi dalam 5 tahap dengan total nilai 17,5 juta per KPM. “Saya coba menjelaskan yang sudah dikerjakan (BSPS 2020). Yang saya tahu itu besaran per unit pak, kalau sesuai surat dari sana itu Rp17,5 juta terdiri dari Rp15 juta bahan material, Rp2,5 juta biaya tenaga. Untuk kuotanya, karena ini mendadak kami belum siap datanya,” katanya.
Mendengar penyataan Rokhman soal tak ada data, membuat perwakilan Laskar Patih Sampun kecewa dan menganggap audiensi sudah tidak bisa dilanjutkan.
Baca Juga
“Perkim tidak siap dengan data, padahal surat sudah masuk jauh-jauh hari. Kita tidak mau berdebat kusir, sementara mereka data saja tidak ada. Artinya mereka tidak bisa menjelaskan kepada publik uang negara yang dikelola melalui program tersebut,” kata salah satu perwakilan audiensi, Heru Kundhimiarso kesal.
Ia mengatakan, sebenarnya aksinya kali ini hanya untuk meminta penjelasan detail terkait sinyalemen yang beredar di masyarakat bahwa dalam proyek tersebut ada penyimpangan. Seperti mark up harga pengadaan material yang diluar kewajaran.
Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Faisal M
Baca Juga