PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Menindaklanjuti munculnya klaster penularan Covid-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, Tim Satgas Covid-19 Kota Pekalongan bergerak cepat melakukan tes swab antigen secara mobile terhadap seluruh anggota keluarga pegawai yang terpapar.
Salah satunya di kediaman salah seorang guru yang berlokasi di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan,Kamis 3 Juni 2021.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya tracing atas munculnya 37 orang guru dan tenaga kependidikan (Tendik) di SMA Negeri 4 yang terpapar Covid-19 dari hasil swab PCR terhadap seluruh tenaga kependidikan di sekolah tersebut pada 25, 28, dan 31 Mei 2021 lalu.
Baca Juga
Walikota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid (Aaf) yang turut hadir meninjau pelaksanaan tracing tersebut menegaskan, munculnya klaster penularan Covid-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan bukan dari klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Mengingat, di sekolah tersebut belum melakukan PTM.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penularan muncul dari salah seorang ASN guru mengeluhkan gejala sakit panas. Namun yang bersangkutan tidak memberikan laporan kepada sekolah maupun kepala cabang. Bahkan, yang bersangkutan tetap bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan-rekanya di sekolah. Guru yang berstatus ASN tersebut takut jika tidak berangkat kerja, akan berpengaruh terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Untuk menekan penularan Covid-19 agar tidak merebak secara meluas lagi, hari ini kami bersama tim Satgas Covid-19 Kota Pekalongan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, dibantu aparat TNI dan Polri melakukan tracking berupa tes swab antigen bagi seluruh anggota keluarga dari 37 orang guru dan tenaga kependidikan yang terkonfirmasi positif tersebut,†terang Aaf.
Dari hasil tracking yang dilakukan di salah satu guru tersebut, Aaf menyebutkan, 5 orang anggota keluarga (ibu,istri, dan 3 anaknya) yang dilakukan tes swab antigen dinyatakan negatif Covid-19.
Tidak hanya kepada anggota keluarganya saja, lanjut Aaf, pengambilan sampel swab juga dilakukan bagi tetangga terdekat yang pernah berinteraksi dengan guru yang bersangkutan tersebut dan hasilnya juga negatif. Sehingga, penularan Covid-19 ini tidak semakin meluas dan menimbulkan klaster baru.
Menurut Aaf, AD, guru yang positif corona tetap berangkat kerja itu, merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan sudah melaksanakan isolasi mandiri di rumah. 5 anggota keluarganya sudah ditracing, semuanya dinyatakan negatif.
“Mudah-mudahan tracking di anggota keluarga yang lainnya juga berjalan lancar dan tidak ada klaster yang semakin menyebar di Kota Pekalongan. Kami terus himbau mereka untuk jangan dulu beraktivitas di luar rumah sampai suasananya kondusif dan yang bersangkutan dinyatakan benar-benar sembuh,†pungkas Aaf.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga