PEMALANG (PuskAPIK) – Jajaran Pemerintah didampingi Forkopimda kabupaten Pemalang menyerahkan bantuan kemanusiaan korban bencana angin puting beliung di desa Bulakan kaecamatan Belik kabupaten Pemalang, Kamis (21/11).
Hadir dalam bantuan tersebut Pj. Sekda Kabupaten Pemalang Nugroho Budi Raharjo, Kepala BPBD Pemalang, Camat Belik dan Kades Bulakan, menyerahkan bantuan berupa bahan makanan seperti beras, mie instan, gula pasir, teh, munyak goreng, telur ayam, garam, saus dan kecap, sedangkan bantuan lainnya berupa material bangunan seperti seng gelombang dan semen. Selain itu bantuan berupa uang sebanyak 55,9 juta juga diserahkan kepada korban bencana angin puting beliung, di Desa Bulakan, Kecamatan Belik.
Baca Juga
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh pemkab Pemalang diterima Kades Bulakan Sigit Pujiono, dan perwakilan korban puting beliung. Agus Sokuco, ketua DPRD kabupaten Pemalang sabegai anggota Forkopimda Pemalang berkesempatan menyerahkan bantuan tersebut.
Bupati Junaedi dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Dewan Agus Sukoco, atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang, akan memberikan bantuan kepada para korban bencana di Desa Bulakan Kecamatan Belik. Namun demikian, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada para korban bencana, apabila penyaluran bantuan ini dirasa terlambat. Hal ini dikarenakan setiap penyaluran bantuan harus melalui prosedur prosedur tertentu untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan dapat diterima oleh yang berhak dan tepat sasaran.
“Saya sampaikan bahwa tidak ada maksud sedikitpun dari Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk menunda ataupun mempersulit proses penyaluran bantuan.
Disampaikan juga bahwa kondisi geografis Kabupaten Pemalang yang terdiri dari pesisir pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan, menjadikan wilayah Kabupaten Pemalang sebagai wilayah yang rentan terhadap terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu, sebanyak 41 rumah dan Mushola rusak diterjang angin puting beliung, 11 kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat, sama sekali tidak bisa di tinggali.
“Akan tetapi, perlu kiranya semua sadari bahwa meskipun semuanya sudah sekuat tenaga dalam mempersiapkan diri guna menghadapi bencana yang sewaktu waktu dapat terjadi,
bencana itu sendiri merupakan kehendak dan kuasa Allah SWT.
“Sehingga kita tidak bisa memprediksi kapan dan dimana terjadinya bencana itu. Untuk itu, sebagai bagian dari upaya dalam meminimalisir terjadinya korban bencana, maka pada kesempatan ini saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Pemalang pada umumnya untuk terus selalu berdoa, meminta perlindungan pada-Nya, karena hanya Dia-lah sebaik baiknya tempat berlindung bagi umat-Nya,” kata bupati seperti dalam sambutannya. (red)
Baca Juga