Puluhan Calon Anggota Banser di Pemalang Jalani Diklatsar, Begini Ujian yang Dihadapi

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Puluhan calon anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kabupaten Pemalang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) di Lapangan Desa Danasari Kecamatan Pemalang.

Fisik dan mental mereka digembleng dengan pelatihan semi militer dan doktrin Nahdatul Ulama (NU) agar siap menjadi garda terdepan dalam menjaga ulama dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Diklatsar Banser yang berlangsung tanggal 28 hingga 30 Oktober 2022 itu diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Pemalang. Kegiatan dibuka oleh Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat.

“Ada 94 peserta yang datang dari berbagai penjuru Kabupaten Pemalang. Antusiasme mereka luar biasa untuk mengikuti Diklatsar ini.” kata Akhsanul Arifin, Ketua PAC GP Ansor Pemalang, Senin 31 Oktober 2022.

Arifin menuturkan, dari total 94 peserta itu, mereka berusia mulai dari yang termuda 19 tahun sampai usia senja 79 tahun. Calon anggota Banser ini dilatih para komandan dari Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Pemalang.

“Diklatsar jadi agenda wajib dalam setiap periode kepengurusan PAC Ansor. Lewat pelatihan ini, mereka ditempa untuk menjadi garda terdepan penjaga ulama dan NKRI.” tuturnya.

Kepala Satkorcab Banser Pemalang, Muhammad Ali Maksum, turut memantau langsung jalannya diklatsar. Ia menerangkan, diklatsar merupakan tahapan yang harus dilewati seluruh anggota Korps Banser sebelum ditempatkan di unit-unit khusus.

“Jadi semua anggota Banser harus melewati ujian ini agar benar-benar diakui dan memiliki sertifikat anggota, mereka ditempa disini.” terangnya kepada Puskapik.com.

Adapun pelatihan yang diberikan, kata Ali Maksum, bersifat ala militer diantaranya seperti jalan jongkok, merangkak, mengguling, peraturan baris-berbaris, dan sebagainya. Calon anggota juga diberi materi wawasan kebangsaan dan NU.

“Kita beri materi wawasan kebangsaan Indonesia serta doktrin Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (Aswaja) NU. Kemudian pelatihan dasar tanggap bencana, lalu lintas, dan banyak lagi. Terakhir, mereka mengikuti caraka malam dan longmarch.” tuturnya.

Caraka malam, ungkap Ali Maksum, merupakan tahapan yang paling sakral dan memacu mental dalam diklatsar ini. Pasalnya, calon anggota Banser harus berjuang melewati berbagai rintangan untuk mendapatkan lencana korps Banser.

“Mereka harus melewati tiap-tiap pos, menjalani tes terkait materi-materi yang sudah diberikan, dan mencari lencana wings (sayap) Banser di kuburan saat tengah malam. Esoknya, mereka longmarch.” jelas Ali Maksum.

Setelah lolos diklatsar, nantinya mereka bisa mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diklatsus) Banser. Pelatihan tersebut bakal menentukan penempatan mereka di unit-unit khusus yang ada di korps Banser.

“Ada berbagai macam unit diantaranya Provost Banser, Banser Protokoler, Banser Lalu lintas, Banser Maritim, Banser Tanggap Bencana, Banser Penanggulangan Kebakaran, dan Banser Husada.” tandasnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!