PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) melaksanakan peluncuran kampung keluarga berkualitas dan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting, berlangsung di Auditorium Gedung C Universitas Kota Pekalongan. Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, jajaran Forkopimda serta tamu undangan lainnya.
Sekda Nur menjelaskan bahwa tujuan peluncuran kampung KB yang semula memiliki arti Keluarga Berencana kini menjadi Keluarga Berkualitas ini dimaksudkan untuk menyiapkan generasi emas, sebab lahirnya mereka sangat bergantung pada bagaimana kualitas keluarga yang melahirkan dan mengasuh mereka.
Selain itu, kampung KB ini menjadi salah satu upaya dalam percepatan penurunan stunting. “Memang secara data statistik, stunting kita di angka 28 persen tetapi karena kita agak risau dengan data itu, Dinsos-P2KB bersama TP PKK telah melakukan sensus ke semua baduta dengan melakukan penimbanagan dan pengukuran dan ternyata di Kota Pekalongan berdasarkan sensus secara utuh angka 5-6 persen artinya ada deviasi yang besar antara statistik dengan data sensus Pemerintah Kota Pekalongan.
Menurut Sekda Nur, hal ini perlu diskusi bersama dengan BPS agar deviasi angka tersebut tidak semakin melebar, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan dapat melakukan upaya yang masif dan tepat sasaran. “Di samping pembiayaan APBD kami juga berupaya mencari dana csr dan saat ini sudah terjalin beberapa perusahaan, perbankan, badan usaha milik daerah maupun OPD. Mudah-mudahan upaya yang sudah kita lakukan dapat menurunkan angka stunting dengan sumber dana dari manapun,” tukasnya.
Sementara itu, Inggit menuturkan bahwa PKK memiliki peran dalam pembiasaan makan sehat bergizi oleh masyarakat untuk meningkatkan capaian pembentukan kampung keluarga berkualitas dan dapur sehat atasi stunting. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemberian menu makan sehat kepada anak, remaja dan ibu hamil menjadi perhatian di Kota Pekalongan, dan masih terus berupaya keras dalam menurunkan angka stunting untuk mendukung program nasional penurunan stunting karena ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak, tetapi juga berdampak pada psikologis anak. **
Penulis : ryo_red