The Art of Bumi Bagelan Bangkitkan Bonsai di Purworejo

PUSKAPIK.COM, Purworejo – Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Purworejo sukses menggelar pameran dan kontens bonsai nasional 2024 yang diadakan di Sirkuit SAC Butuh Purworejo dari tanggal 28 Juli hingga 10 Agustus 2024.

Tercatat ada 1.229 peserta yang turut mengikuti kegiatan yang dinamakan The Art of Bumi Bagelen ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, peserta terjauh dari Pulau Sumatera dan Sulawesi.

Ketua PPBI Purworejo Didik Sunardi mengungkapkan jika keinginan menggelar event bertaraf nasional itu sudah lama diharapkan. Tercatat sudah 3 kali Purworejo menggelar event sejenis.

“Untuk event kali ini menjadi pameran dan kontes dengan jumlah peserta terbanyak di seluruh Jawa Tengah yang pernah diadakan dimana Ketua Panitianya adalah KH Hasan Agil Ba’Abud (Wan Hasan Bulus),” kata Didik didampingi salah satu pengurus Dulrokhim, Jumat (9/8/2024).

Didik menyebut tujuan utama dari diadakan pameran tersebut adalah untuk membangkitkan budidaya bonsai di Purworejo. Sekaligus mengenalkan budidaya bonsai kepada masyarakat, tidak terkecuali generasi muda.

“Dalam pameran dan kontes ini juga kita selipkan edukasi bonsai untuk anak-anak sekolah. Beberapa waktu lalu kita menghadirkan sebanyak 390 anak di tingkat SD dan SMP untuk melihat dari dekat kegiatan ini,” tambahnya.

Tidak saja datang, anak-anak tersebut diberikan pemahaman bonsai mulai dari jenis-jenis bonsai, cara membuat serta melihat dari dekat bonsai yang sudah jadi. Dia berharap dari mengenal itu akan tumbuh rasa senang dan cinta terhadap bonsai.

“Andaikan mereka tidak suka ya minimal mereka akan sayang terhadap tanaman,” jelas Didik.

Lebih jauh Didik menyebut dalam dunia bonsai terdapat 4 segmentasi, yakni petani pembudidaya, pembeli yang diolah sedikit terus dijual, terus ada pemilik yang memilki barang bagus sedikit dan dijual serta kolektor.

“Untuk Purworejo sendiri masih sebatas sampai segmen ketiga, kalau untuk kolektor belum ada. Paling banyak itu di kolekdol atau koleksi dan didol (dijual),” tambahnya.

Dalam pameran dan kontes tersebut ada 4 kelas yang dilombakan yakni Prospek, Pratama, Madya dan Utama. Pemenang dari setiap kelas mendapatkan plakat yang berbentuk bedug pandowo yang menjadi ikon Purworejo. **

Penulis : Epur_red

Loading

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!