PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus berupaya melakukan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting, salah satunya melalui inovasi Saber AKI-AKB (Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi).
Pada bulan September 2024 ini Dinkes memberikan pelayanan pemeriksaan oleh dokter spesialis kebidanan untuk ibu hamil berisiko dan pelayanan oleh dokter spesialis anak untuk bayi balita berisiko.
AKI dan AKB merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan Ibu dan Bayi di suatu wilayah. Angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih tergolong tinggi.
Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengungkapkan, kesehatan ibu menjadi isu yang penting karena kematian ibu masih tinggi dan membutuhkan perhatian dan upaya khusus untuk menurunkannya.
“Kota Pekalongan yang merupakan wilayah Pantura dengan jumlah penduduk cukup tinggi berpotensi besar untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu bersaing pada era globalisasi jika mendapatkan adanya jaminan kelangsungan hidup dan kesehatan yang optimal,” terangnya.
Menurutnya, ibu dan bayi merupakan kelompok rentan yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraaan upaya kesehatan.
“Upaya untuk menurunkan AKI-AKB serta pencegahan dan penurunan stunting harus dilaksanakan bukan pada saat hamil saja, namun harus dimulai sejak saat sebelum hamil,” bebernya.
Kegiatan pelayanan Saber AKI AKB di bulan September ini dilaksanakan di Puskesmas Pekalongan Selatan pada tanggal 9 September, di Puskesmas Kusuma Bangsa pada tanggal 10 September, di Puskesmas Sokorejo pada tanggal 11 September, dan di Puskesmas Medono pada tanggal 12 September 2024.