PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Universitas Pekalongan (Unikal) turut membantu pemerintah setempat dalam upaya pengurangan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Salah satu upayanya yakni dengan menggelar Job Fair Nasional yang terselenggara selama 2 hari, Rabu-Kamis, 23-24 Oktober 2024. Pelaksanaan Job fair yang menyediakan 400 posisi lowongan kerja ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 Unikal, Zahro dan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, dan 32 perwakilan perusahaan baik dalam Kota Pekalongan maupun luar Kota Pekalongan, berlangsung di GOR Unikal setempat, Rabu (23/10/2024).
Pelaksanaan job fair ini bertepatan juga dalam rangka Diesnatalis Unikal yang ke-53 pada tahun ini. Usai dibuka, ratusan pencari kerja (pencaker) pun langsung memadati stan-stan perusahaan yang akan dilamar sesuai dengan peminatannya.
Wakil Rektor 1 Unikal, Zahro mengungkapkan bahwa, adanya job fair ini tujuannya untuk memberikan peluang atau kesempatan kepada alumni Unikal maupun masyarakat umum untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang terserap di dunia kerja sesuai dengan kompetensinya khususnya bagi mereka yang masih menganggur maupun lulusan baru (fresh graduate).
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk kontribusi Unikal kepada masyarakat terutama kepada sesama perguruan tinggi. Sebab, job fair ini tidak hanya untuk lulusan Unikal saja, melainkan juga lulusan perguruan tinggi lain untuk bisa meningkatkan kinerja lulusannya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai batas waktu yang ditentukan dalam indikator lapangan pekerjaan,”tuturnya.
Zahro menyebutkan, dalam job fair kali ini Unikal melibatkan 32 perusahaan dengan total 400 loker yang tersedia baik industri ritel modern, kecantikan, perbankan, koperasi, finance, dan sebagainya. Loker ini terbuka untuk lulusan SMA/SMK sederajat hingga jenjang Sarjana. Kegiatan ini dilatarbelakangi karena banyak masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya karena mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tempatnya bekerja. Pihaknya berharap, kegiatan job fair ini sebagai upaya membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pekalongan.
“Yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini adalah kemampuan dan kompetensi yang semakin meningkat dan harus terus terupgrade. Dari kegiatan ini juga sebagai evaluasi dari perusahaan selaku mitra Unikal terkait kebutuhan lulusan yang hendak dicari. Pada kesempatan ini, para pencari kerja bisa langsung bertemu dengan perwakilan perusahaan untuk melampirkan berkas dan melakukan tes wawancara (interview) langsung,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan mengapresiasi upaya Unikal yang telah menyelenggarakan kegiatan job fair nasional ini untuk lulusannya maupun masyarakat umum. Betty menilai, salah satu fungsi perguruan tinggi adalah membentuk mahasiswa-mahasiswinya agar bisa langsung siap bekerja, salah satunya dengan memfasilitasi kegiatan Job Fair ini.
“Kegiatan job fair ini sangat mendukung tugas pemerintah melalui Dinperinaker dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Kota Pekalongan, terutama dengan sasaran lulusan SMA/SMK sederajat yang tidak melanjutkan kuliah dan lulusan perguruan tinggi,”jelas Betty.
Betty menambahkan, dengan adanya kegiatan job fair ini bisa menjadi peluang kesempatan kerja bagi mereka yang belum bekerja. Ia menyebutkan, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Pekalongan pada Tahun 2022 lalu sebesar 4,98 persen. Kemudian, di Tahun 2023 naik menjadi 5,02 persen atau sekitar 9.045 orang yang masih menganggur atau belum bekerja. Berdasarkan data BPS, mereka yang belum bekerja didominasi lulusan SMA/SMK sederajat yang tidak melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Padahal, mereka termasuk dalam angkatan kerja.
“Untuk Tahun 2024 ini belum dirilis oleh BPS. Dari angka 9.045 orang yang belum bekerja ini, dengan adanya job fair Unikal selama dua hari ini bisa menjadi peluang kesempatan kerja bagi mereka. Untuk angkatan kerja Kota Pekalongan Tahun 2023 sekitar 181 ribuan. Mereka yang baru lulus pastinya belum memiliki wawasan dan pengalaman. Oleh karena itu, kami dari Dinperinaker juga membuka peluang bagi mereka untuk berlatih bekerja baik melalui fasilitasi pelatihan keterampilan kerja di LPK maupun BLK,”pungkasnya. (**)
Baca Juga