Pemkot Salurkan Bantuan Logistik Para Pengungsi Banjir Imbas Tanggul Jebol

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Selain melakukan penanganan darurat secara teknis berupa pembuatan tanggul darurat menggunakan sandbag, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinsos-P2KB setempat menyalurkan bantuan logistik berupa 520 bungkus nasi beserta lauk pauk dan mie instan kepada warga yang mengungsi di sejumlah posko pengungsian korban terdampak tanggul jebol Sisi Timur Sungai Meduri-Bremi, Jeruksari, Kabupaten Pekalongan.

Tak hanya kepada para pengungsi, bantuan juga diberikan kepada para warga setempat yang ikut kerja bakti penanganan tanggul darurat. Penyaluran dilakukan secara simbolis dari Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid didampingi Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi, di wilayah Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Senin (25/11/2024).

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengungkapkan bahwa, meski tanggul yang jebol berada di wilayah Kabupaten Pekalongan, namun berimbas juga di wilayah Kota Pekalongan tepatnya di Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat. Sehingga, membuat sebagian warga setempat harus mengungsi di sejumlah posko pengungsian. Pada kesempatan tersebut Mas Aaf juga menyempatkan menyapa para warga yang mengungsi di Posko Pengungsian Eks Kelurahan Kraton Kidul sebanyak 300an orang baik kalangan anak-anak, remaja, hingga lansia.

“Ini bentuk penanganan kita kepada warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul karena tadi bervariasi ya banjir di rumahnya, ada yang selutut, bahkan satu meter. Nah ini warga kita minta untuk aktif berkomunikasi jika ada kebutuhan namun tidak bisa mengungsi,”ucapnya.

Menurutnya, karena dampak ini belum ada penetapan status darurat bencana, maka belum didirikan dapur umum. Supplai kebutuhan logistik para pengungsi sudah ditindaklanjuti oleh Dinsos-P2KB setempat berupa pembagian nasi bungkus dan mie instan yang didropping di kelurahan untuk cadangan stok logistik. Pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan stakeholder terkait lainnya untuk penanganan tanggul jebol tersebut.

“Kami terus komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, BBWS Pemali Juana agar dampak jebolnya tanggul ini tidak semakin parah. Dari Pemkot sendiri sudah berupaya membuat tanggul darurat menggunakan sandbag, mudah-mudahan dampak limpasan air ke permukiman warga bisa berkurang,”bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menambahkan, Dinsos-P2KB Kota Pekalongan berupaya agar semua logistik para pengungsi terpenuhi terutama keperluan makanan dan minuman.

“Pagi ini kami sudah salurkan bantuan nasi bungkus sebanyak 120 bungkus di Posko Pengungsian Gedung eks Kelurahan Kramatsari, kemudian dilanjutkan ke Pengungsian Gedung eks Kraton Kidul dan Posko Pengungsian TPQ Kramatsari 400 bungkus. Semoga bantuan ini bisa sedikit banyak meringankan beban para pengungsi yang rumahnya terdampak banjir dan tidak bisa digunakan untuk memasak,”ungkapnya.

Ditambahkan Lurah Pasirkratonkramat, Dwi Indah Widiastuti mengatakan, ada tiga lokasi pengungsian yang disiapkan bagi warga terdampak banjir di Pasirkraton Kramat. Ketiga lokasi tersebut yaitu aula eks Kantor Kelurahan Kramatsari, aula eks Kelurahan Kraton Kidul, dan Tempat Pendidikan Al-qur’an (TPQ) Kramatsari. Untuk warga yang mengungsi sudah diberikan nasi bungkus, alas untuk tidur, dan selimut.

“Untuk sementara ini, di Posko Pengungsian Eks Kraton Kidul ada 106 warga, di Eks Kramatsari ada 315 warga. Tadi ada yang masuk lagi 33 orang jika di eks Kraton Kidul, kami alihkan ke TPQ Kramatsari Gang 8. Mereka mulai mengungsi sejak Minggu malam, karena rata-rata rumah mereka banyak yang terendam. Mengingat sudah dari semalam terendam, ada beberapa warga yang mengalami sakit demam, gatal-gatal, tapi Alhamdulillah tadi dari petugas Puskesmas setempat sudah memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi,”imbuh Dwi Indah.

Salah satu pengungsi yang merupakan warga Pasirkratonkramat RT 02 RW 05, Hasyim mengaku ia membawa keluarganya mengungsi di Posko Pengungsi Eks Kraton Kidul sejak Senin pagi, karena rumahnya terendam banjir setinggi sepusar orang dewasa akibat tanggul jebol Jeruksari.

“Dapur atau kamar mandi tidak bisa digunakan, depan jalan rumah juga sudah tinggi selutut, bahkan di dalam rumah sudah sepusar orang dewasa, jadi tanpa pikir panjang langsung mengungsi bersama istri dan anak-anak,”tandasnya. **

Berita Lainnya :

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!