PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Pemalang resmi dikukuhkan oleh Bupati Pemalang Mansur Hidayat. Jajaran pengurus Pepadi periode 2024- 2029 yaitu Ketua Aditia Nugraha, Sekretaris Marsudi Wahyu Nugroho, dan Bendahara Rieke Dwiki Febriyanto.
“Pengukuhan pengurus baru Pepadi Pemalang berbarengan dengan peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) dan pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama siang hari dengan menampilkan dua dalang cilik dan sesi kedua dalang dewasa,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, Titien Soewastiningsih Soebari, Jumat (13/12).
Dia mengatakan, pemerintah pusat maupun pemetintah daerah mempunyai tanggung jawab melaksanakan objek kemajuan kebudayaan. Kegiatan tersebut juga bertujuan mengenalkan wayang sebagai warisan tak benda dunia. Dimana Unnesco telah menetapkan wayang sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi yang indah dan berharga. Pengembangan objek kebudayaan bertujuan mengembangkan nilai nilai luhur budaya bangsa. Pentas dalang anak ini sebagai upaya nyata untuk melahirkan bibit bibit dalang yang berkualitas. Pentas dalang anak dengan dalang Narendra Hang Eshan dari SD Negeri 2 Kebondalem dibawah bimbingan Sanggar Roda Kendali Mengori. Dalam pementasan tersebut Ki Narendra mengambil cerita Babat Alas Wonomarto. Dalang anak lainnya yaitu Handaru Kaloka Jati dari SD Negeri 1 Kebondalem, dengan lakon cerita Labih Katresnan. Selain pentas wayang kulit, juga dimeriahkan kesenian karawitan dari SD Negeri 1 Peguyangan.
Baca Juga
“Saya selaku Ketua Pepadi Pemalang yang baru mengucapkan terimkasi pada Bupati Pemalang, Pak Mansur Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya yang ikut melestarikan kebudayaan di Pemalang. Pepadi ini dibentuk untuk mempersatukan semua unsur dalam pementasan wayang, mempersatukan artinya untuk selalu guyub rukun para seniman dan seniwati pedalangan,” tandas Ketua Pepadi Pemalang, Aditia Nugraha, saat memberikan sambutannya.
Ia mengatakan, khasanah wayang di Pemalang sangat luar biasa, baik wujudnya wayang maupun gaya pementasan. Khusus untuk wayang kulit ada gaya Surakarat, Yogyakarta maupun gaya Banyumasan. Meskipun dengan berbagai gaya atau ciri dimasing masing dalang, tetapi harus tetap guyub rukun kompak dalam wadah Pepadi demi kemaslatan budaya bangsa. (**)
Baca Juga