PUSKAPIK.COM Pekalongan – BPBD bersama DPUPR Kota Pekalongan dan relawan, hingga masyarakat bergotong-royong membersihkan saluran yang terhubung dengan aliran Sungai Bremi-Meduri di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo melalui Kasi Kesiapsiagaan Bencana, Dimas Arga Yudha membenarkan bahwa, sejak Senin, 3 Februari 2025 lalu, jajaran BPBD, bersinergi dengan DPUPR, relawan dan masyarakat melakukan pembersihan saluran terutama tumpukan enceng gondok, ilalang dan lumpur yang menutupi saluran yang terhubung dengan Sungai Bremi-Meduri Tirto. Hal ini dilakukan agar saluran air pada sungai tersebut tidak tersumbat dan meminimalisir dampak bencana banjir di Kota Pekalongan ketika curah hujan tiba.
“Alhamdulillah sejak dua harian lalu, kami bersama DPUPR, relawan dan masyarakat bahu-membahu membersihkan di tiga titik aliran Sungai Bremi-Meduri Tirto. Mengingat, pada musim hujan ini enceng gondok tumbuh subur dan berpotensi menyumbang aliran sungai. Sehingga, kami lakukan pembersihan agar aliran air lancar dan mengurangi dampak bencana banjir secara signifikan,” tutur Dimas.
Baca Juga
Disampaikan Dimas, sejak tanggal 28 hingga 30 Januari 2025 lalu curah hujan sedang hingga tinggindisertai angin dengan durasi cukup lama di Kota Pekalongan. Intensitas hujan tinggi selama 2 hari itu menyebabkan Kota Pekalongan tergenang dan drainase penuh serta limpas Sungai Bremi di sisi barat Kota Pekalongan menggenangi permukiman warga sekitar. Selain itu juga menggenangi wilayah Pekalongan yang cekung.
“Adapun kondisi per Hari Rabu, 5 Februari 2025 Kota Pekalongan Cuaca Pagi berawan hingga siang hari ini. Alhamdulillah sudah ada penurunan genangan cukup signifikan sekitar 10 hingga 40 sentimeter di wilayah tergenang. Alhamdulillah juga pompa-pompa khususnya di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dapat bekerja maksimal karena penurunan volume air di sungai Bremi-Meduri, peninggian tanggul dan pembersihan saluran yang saat ini terus dilakukan. Kondisi jalan utama juga secara umum sudah mengering,” terangnya.
Ditambahkan Camat Pekalongan Barat, M. Natsir bahwa, di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat yang masih terdampak genangan banjir akibat curah hujan tinggi sejak 28 Januari 2025 lalu menyisakan sebagian kecil wilayah (RT/RW, Perumahan) di Kelurahan Tirto setinggi 20-40 cm, Kelurahan Pasirkratonkramat : 10-25cm dan Kelurahan Bendan Kergon setinggi 15 cm. Adapun untuk total warganya yang masih mengungsi di 3 lokasi posko pengungsian ada 288 orang.
“Terdiri dari 183 orang masih bertahan di pengungsian yang ada di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al-Ikhlas Sidomulyo Kelurahan Pasirkratonkramat (PKK) ada 75 orang, dan TPQ Al-Munir Kampung Baru Kelurahan Tirto ada 30 orang. Sebagian besar pengungsi merupakan warga RW 7 Sidomulyo PKK dan warga RW 8 Kampung Baru Tirto yang tinggal di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Bremi-Meduri titik terendah di wilayah tersebut,” tukasnya. (**)
Baca Juga