Harga Bawang Putih Meroket, Harga Cabai Mulai Turun

Atun (60), pedagang Bumbu Dapur di Pasar Pagi Kota Tegal sedang menunggui dagangannya, Senin siang (10/02/2020). Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli karena kenaikan harga yang terjadi setiap hari.FOTO/PUSKAPIK/WIJ

TEGAL (PUSKAPIK) – Harga Bawang Putih di Kota Tegal mengalami kenaikan cukup signifikan, Senin siang (10/02/2020). Kenaikan harga dipicu berkurangnya pasokan setelah pemerintah menghentikan impor bawang putih dari China akibat merebaknya wabah Virus Corona.

Pantauan Puskapik di Pasar Pagi Kota Tegal, harga Bawang Putih di tingkat pedagang bertengger pada kisaran Rp 60.000 perkilogram. Padahal, dua pekan lalu harga bawang putih masih pada kisaran Rp 25.000 perkilogram.

Menurut pedagang, kenaikan harga salah bawang putih itu terjadi sangat cepat, setelah pemerintah menghentikan Impor komoditas tersebut dari China akibat isu global Virus Corona.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Harganya naik terus. Naiknya juga cepat. Dari 25 ribu, 35 ribu, 40 ribu sampai sekarang 60 ribu,” kata Isah (35) salah satu pedagang.
Isah mengeluhkan naiknya harga bawang putih berdampak pada lesunya penjualan. “Barangnya susah, tapi jualnya juga susah karena harganya mahal sih ya,” kata Isah.

Lain bawang putih lain pula cabai. Harga beberapa jenis cabai saat ini mulai turun, setelah sempat meroket selama beberapa minggu lalu. Di antaranya harga cabai rawit merah yang sempat menembus Rp 85.000 perkilogram turun menjadi Rp 65.000 perkilogram, cabai merah keriting dari Rp 60.000 menjadi Rp 45.000 perkilogram. Hanya cabai hijau yang mengalami kenaikan dari Rp 15.000 menjadi Rp 25.000 rupiah perkilogram.

“Hampir semuanya turun harga. Tapi cabai hijau malah naik karena permintaannya banyak,” terang Atun (55) pedagang cabai.
Menurut Atun, harga cabai turun karena stoknya mulai melimpah. Namun, biasanya harga akan kembali naik saat menjelang bulan Ramadan. Para pedagang meminta pemerintah melakukan pengawasan ketat, agar tidak ada oknum yang mempermainkan harga dengan melakukan penimbunan.(WIJ)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!