Antisipasi Corona, Pemkot Pekalongan Berencana Tutup Kompleks Pemakaman Sapuro

Pemkot Pekalongan berencana menutup sementara Kompleks Pemakaman Sapuro sebagai antisipasi pencegahan penyebaran virus corona. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berencana menutup sementara sejumlah tempat wisata, termasuk Kompleks Pemakaman Sapuro yang pernah sepi peziarah dari berbagai daerah Indonesia. Langkah ini sebagai tindak lanjut surat edaran tentang protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Wali Kota Pekalonga HM Saelany Machfudz mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan para alim ulama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk melakukan penutupan tempat ziarah tersebut. “Hal ini masih kami komunikasikan dengan para alim ulama setempat dan FKUB serta MUI Kota Pekalongan agartidak terjadi miskomunikasi terkait rencana penutupan tempat wisata religi ini,” kata Saelany di ruang kerjanya, Selasa (17/3/2020).

Menurutnya, penutupan kompleks Pemakaman Sapuro penting dilakukan di tengah merebaknya virus corona atau Covid-19. Menjelang Ramadan biasanya banyak wisatawan yang berziarah ke Kota Pekalongan, khususnya ke Kompleks Pemarakan Sapuro yang terdapat makam seorang habib bernama Ahmad Bin Abdullah Tholib Al Athas. Sehingga rawan terjadi penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Wali kota mengimbau kepada daerah-daerah yang ingin berziarah ke Kota Pekalongan dapat menjadwal ulang keberangkatannya. Masyarakat Kota Pekalongan juga diminta menghindari tempat-tempat umum yang melibatkan banyak orang (tempat keramaian) apabila tidak ada kepentingan yang mendesak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran virus corona yang saat ini telah menjadi pandemi.

“Even Hari Jadi Kota Pekalongan yang jatuh pada 1 April mendatang yang sudah kami rencanakan jauh-jauh hari juga kami tunda sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus corona. Kami akan rescedule atau menjadwal kembali untuk pelaksanaan acara tersebut menunggu instruksi setelah 14 hari ke depan dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mudah-mudahan Kota Pekalongan bisa selalu aman dan bebas dari virus corona,” kata Saelany.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!