TEGAL, puskapik.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal, Tengku Rayhan Makarim, merespon minimnya akses pendidikan bagi anak disabilitas usai pernyataan Kepala SLB SPK Muhammadiyah, Rizki Alghani, mengenai keterbatasan fasilitas sekolah.

Menurut Tengku Rayhan, apa yang disampaikan Rizki bukan sekadar keluhan teknis soal keterbatasan ruang kelas, tetapi merupakan persoalan mendasar terkait pemenuhan hak pendidikan bagi anak disabilitas.

“Harapan Rizki agar Pemkot menambah fasilitas pendidikan inklusif dan sekolah khusus sangat relevan. Ini bukan isu kecil. Pemerintah daerah perlu menindaklanjuti dengan kebijakan konkret,” tegas Rayhan saat dihubungi puskapik.com, Selasa sore 2 Desember 2025.

Rayhan menyebut setidaknya ada beberapa langkah yang dapat segera dilakukan, mulai dari pembangunan SLB baru, menambah kapasitas dua SLB yang sudah ada, memperkuat jumlah guru pendamping profesional hingga mendorong sekolah reguler menerapkan pendidikan inklusif secara lebih serius.

“Akses pendidikan adalah hak setiap anak, termasuk anak disabilitas. Jika tidak ada langkah nyata, akan semakin banyak anak yang tertinggal dan tidak memperoleh kesempatan yang seharusnya mereka dapatkan,” ujar Rayhan.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menambahkan, pembangunan sektor pendidikan harus benar-benar inklusif dan merata. Tidak bisa hanya bertumpu pada dua SLB yang kini kewalahan menampung siswa.

“Kami di DPRD siap mendorong penguatan kebijakan dan anggaran agar masalah ini ditangani dengan cepat. Jangan sampai ada anak disabilitas yang kehilangan masa depan hanya karena fasilitas pendidikan yang tidak memadai,” tandas Rayhan. **