Suami Hilang Kontak di Kapal China, Warga Tegal Surati Presiden Jokowi
- calendar_month Sel, 4 Agu 2020

Ingrid Frederica menunjukan foto sang suami Samfarid Fauzi. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

Dalam pesan WhatsApp sang suami juga menceritakan bahwa para awak kapal sering terpaksa mengkonsumsi bangkai ayam yang digoreng dan timun busuk. Namun suaminya lebih memilih makan hanya dengan garam karena tak mau menyantap bangkai ayam.
“Jadi suamiku itu sudah tidak betah di kapal. Karena jam kerja yang tidak sesuai dengan perjanjian serta makanan yang tidak layak. Pokoknya ngenes,” kata Ingrid
Setelah mendengar cerita pilu sang suami, Ingrid sempat berupaya mengurus kepulangan suaminya agar dipercepat. Saat kapal suaminya sandar di India pada Juni 2019 ia mencoba mengurus ke PT PUNCAK JAYA SAMUDRA selaku agen yang memberangkatkan suaminya.
Namun karena pihak agen mengaku tidak bisa, ia lantas menghubungi KJRI Mumbay di India. Melalui KJRI Mumbay ia meminta izin otoritas. Namun, dalam proses permintaan izin otoritas kapal tempat suaminya bekerja berangkat sekitar Agustus 2019.
“Dua hari setelah kapal suamiku berangkat, KJRI menghubungi, Bu ini izin otoritasnya sudah siap. Dalam dua hari ini kami jemput. Aku bilang kapal suamiku sudah berangkat,” tutur Ingrid.
Ingrid tak pernah putus asa berusaha agar suaminya bisa pulang. Ia terus menghubungi pihak PT PUNCAK JAYA SAMUDRA, tapi selalu mendapat jawaban belum ada jawaban dari agensi. Sampai akhirnya tiba waktu finish kontrak April 2020 suaminya tak juga pulang.
“Saya tanya alasannya belum pulang karena masih corona, penerbangan tidak ada yang buka. Tapi tetap saya kejar terus, alasannya belum ada jawaban dari China,” beber Ingrid
Ingrid menjelaskan, pada Juni 2020 ia akhirnya mendapat kabar dari teman suaminya yang dirawat di sebuah rumah sakit di Srilanka bahwa suaminya dipindah kapal.
- Penulis: puskapik




























