Tegal Produksi Sarung Tenun Berbasis Pesantren
- calendar_month Rab, 19 Feb 2020


Gati menegaskan, pondok pesantren sendiri juga merupakan salah satu pasar Sarung Tenun Goyor buatan para Santri dan Santriwati. “Kalau ini pasarnya udah kita nggak bantu karena sudah langsung ini. Pasar sudah jelas, pelatihan sudah jelas, mesin peralatan juga sudah ada,” tegasnya.
Gati memaparkan, data Kementerian Agama, jumlah pondok pesantren di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 28.194 pondok dengan total lebih dari 4 juta santri. Persebaran pondok pesantren tersebut (79%) berfokus di 4 provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Karakter Sarung Goyor memiliki motif tenun khas dan tekstur halus yang dihasilkan dari ketelitian pada saat proses penenunan.
“Sarung Goyor banyak diminati oleh pasar menengah ke atas dan konsumen mancanegara, oleh karena itu potensi pengembangan Sarung Goyor ini tidak hanya terbatas pada proses penenunan saja, tetapi juga pada produk pakaian jadi,” ungkap Gati
Bupati Tegal, Umi Azizah, mengatakan , bimbingan teknis tenun sarung Goyor ini akan memaksimalkan sentra tenun di Kabupaten Tegal yang potensinya sangat bagus. Namun diakui Umi, selama ini industri sarung tenun di Kabupaten Tegal terkendala ketersediaan sumber daya manusia.
“Hanya kendalanya memang ketersediaan SDM. Sehingga ini regenarasi SDM ini sangat perlu. Anak-anak muda kita dibekali cara menenun. Sehingga nanti dapat berlangsung bahkan berkembang dengan lebih baik lagi. Karena pasarnya itu sudah jelas ada,†ujar Umi.(WIJ)
- Penulis: puskapik




























