Kasihan, PGOT Perempuan Tanpa Nama Hidup di Rumah Singgah Trengginas Pangkah, Cari Keluarganya
- calendar_month Jum, 28 Nov 2025


SLAWI, puskapik.com – Perempuan paruh baya dengan mata kosong tergeletak di tempat tidur Rumah Singgah Trengginas Pangkah, Kabupaten Tegal, sore ini. Tak sepatah kata pun terucap saat diajak ngobrol. Bahkan, ditanya nama saja tidak pernah menjawab.
Tantri, Petugas Rumah Singgah Trengginas Pangkah kebingungan, karena perempuan dengan tubuh ceking ini, tak bisa diajak komunikasi. Tak banyak yang diucapkan perempuan tersebut. “Kata yang terucap selama ini, wis ah dan mamak mimik,” kata Tantri yang juga penggiat batik ciprat ini.
Kata “wis ah” biasanya diucapkan setelah kenyang disuapin makan. Jika perempuan itu minta minum, maka bilangnnya “mamak mimik”. Padahal, perempuan yang logatnya seperti logat orang Semarang itu, sudah 2 Minggu di Rumah Singgah Trengginas.
Tantri menceritakan, perempuan berambut cepat sebelumnya pasien RSUD Dr Soetomo Slawi. Perempuan yang masuk dalam kategori PGOT ini, dirawat di rumah sakit pemerintah tersebut karena kecelakaan di Margasari. Namun, Tantri tidak secara detail kecelakaannya seperti apa.
“Dikirim ke Rumah Singgah Trengginas pada 15 November 2025. Perempuan ini mengalami luka paha kanan kiri patah,” ujar Tantri yang tiap hari menunggu penghuni Rumah Singgah Trengginas itu.
Selama 2 Minggu, kata Tantri, kerap mengajak perempuan tersebut ngobrol. Saat ditanya soal nama dan alamat tidak pernah menjawab. Bahkan, kerap menanyakan soal keluarga dan obrolan ringan lainnya. Tapi, lagi-lagu hanya diam dan tidak sepatah kata pun terucap.
“Saya sering bergurau tanya soal nomor. Ternyata mau jawab nomor 13. Ini guruan saya kepada perempuan ini, jawabannya selalu sama nomor 13,” terang Tantri dengan tertawa lepas.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia




























