Jumat, 19 Des 2025
light_mode

Budaya Moci di Tegal Mulai Luntur, Tergerus Budaya Ngopi

  • calendar_month 3 jam yang lalu

Pengaruh orang perantauan juga sangat signifikan. Mereka merubah budaya moci menjadi budaya ngopi yang biasanya dilakukan masyarakat di kota-kota besar. Parahnya, munculnya kafe-kafe dengan menu kopi berbagai macam olahan.

“Tidak ada kafe moci, adanya kafe kopi,” tegas Bebeng.

Budaya ngopi sudah menjamur di seluruh antero Tegal. Tamu datang kerumah, biasanya ditawarkan kopi. Anak-anak tongkrongan juga kerap memilik kopi sebagai teman ngobrol.

Bebeng menilai hal itu wajar, karena kopi lebih praktis dibuat. Sedangkan poci harus melalui proses cukup panjang. Padahal, poci lebih tahan lama, karena bisa diisi ulang hingga teh sudah tidak berwarna.

“Praktis orang sekarang. Kalau poci memang rada ribet, harus digodok dulu airnya agar tehnya bisa larut,” ujar penyiar radio Slawi FM itu.

Sejarah budaya minum teh, konon berasal dari masyarakat Tionghoa yang datang ke Tegal. Maklum, kala itu Tegal memang dikenal sebagai jalur perdagangan karena memiliki pelabuhan besar, sehingga menjadi persinggahan para saudagar dari luar negeri.

Namun, terlepas dari sejarah atau berkembangnya budaya teh di Tegal, teh Tegal atau yang juga dikenal dengan sebutan teh Slawi memang memiliki keistimewaan.

Apalagi, jika teh dari Tegal itu diseduh dengan air panas dalam poci. Poci tanah liat ini diyakini menciptakan aroma teh yang khas, ditambah disajikan dengan gula batu.

Teh yang diseduh dalam poci yang telah dituang ke cangkir berisi batu itu konon juga tidak boleh diaduk. Masyarakat Tegal biasanya membiarkan gula batu itu larut, tercampur dengan sendirinya dengan teh yang dituang dari poci.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: Guntur
  • Editor: Nia

Rekomendasi Untuk Anda

  • Terus Berkarya, Ki Dalang Penjol, Perajin Wayang Golek Khas Pemalang

    Terus Berkarya, Ki Dalang Penjol, Perajin Wayang Golek Khas Pemalang

    • calendar_month Rab, 31 Mar 2021
    • 0Komentar

    Ia mengatakan, membuat wayang golek ini mendapat keahlian secara autodidak atau belajar sendiri. Prosefesinya sebagai dalang wayang golek membuatnya harus mempunyai banyak koleksi wayang sehingga harus membuat sendiri. “Membuat satu wayang golek membutuhkan waktu sekitar satu minggu pengerjaan. Satu golek cepak mainan harga sekitar Rp 400.000 sampai Rp 500.000 bahkan bisa sampai satu juta rupiah […]

    Bagikan Ke Teman
  • Kota Pekalongan Dapat Tambahan 1.532 Kuota KPM PKH

    Kota Pekalongan Dapat Tambahan 1.532 Kuota KPM PKH

    • calendar_month Sel, 22 Sep 2020
    • 0Komentar

    “Yang kami undang dalam sosialisasi ini hanya perwakilan masyarakat sejumlah 100 orang, di mana setiap kelurahan hanya sekitar 15 orang dan itu pun ketua kelompoknya, untuk menghindari kerumunan massa dan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti wajib bermasker, mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan menjaga jarak aman. Sosialisasi PKH ini dilaksanakan selama 2 hari secara mobile […]

    Bagikan Ke Teman
  • Makin Sejahtera, 93 KPM PKH Kota Pekalongan Tak Lagi Bergantung pada Bansos

    Makin Sejahtera, 93 KPM PKH Kota Pekalongan Tak Lagi Bergantung pada Bansos

    • calendar_month Kam, 27 Feb 2025
    • 0Komentar

    Niken menyampaikan, graduasi ini juga didukung atas keberhasilan pemerintah menyediakan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) bagi warga penerima bansos untuk mendapat permodalan dan pelatihan usaha senilai Rp2,4 juta serta pendampingan sampai usahanya berjalan lancar dan sukses. Disamping itu, bagi masyarakat yang merasa berhak namun belum menerima bantuan, atau menemukan ketidaktepatan penerima, pemerintah telah menyediakan mekanisme […]

    Bagikan Ke Teman
  • Bawaslu Pemalang: ASN Harus Netral dalam Pilkada

    Bawaslu Pemalang: ASN Harus Netral dalam Pilkada

    • calendar_month Sen, 14 Sep 2020
    • 0Komentar

    Penulis : Eriko Garda Demokrasi Editor : Amin Nurrokhman Bagikan Ke Teman

    Bagikan Ke Teman
  • Anggota Polres Pekalongan Di-tes Urine Mendadak

    Anggota Polres Pekalongan Di-tes Urine Mendadak

    • calendar_month Sen, 7 Jun 2021
    • 0Komentar

    Kontributor: Suryo Sukarno Editor: Amin Nurrokhman       Baca JugaBupati Pimpin Jamasan Kereta Kencana Dan Benda Pusaka    Bagikan Ke Teman

    Bagikan Ke Teman
  • DPC PDI Perjuangan Pemalang Bagikan 50 Ribu Masker

    DPC PDI Perjuangan Pemalang Bagikan 50 Ribu Masker

    • calendar_month Sel, 14 Apr 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Sebagai bentuk kepatuhan terkait social dan phyisical distancing pencegahan Covid-19, DPC PDIP Perjuangan Pemalang, membagikan 50 ribu lembar (pcs) masker untuk masyarakat. Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Bupati Pemalang, H Juanedi SH MM, menginstruksikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan, agar membantu menyosialisasikan pencegahan Covid-19, termasuk wajib memakai masker saat keluar rumah. H […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less