
Wagub Taj Yasin Respons Rekomendasi Forum Anak dalam Festival Anak Jateng 2025 di KEK Industropolis Batang
Sabtu, 22 November 2025 | 22.08 Oleh: Redaksi Puskapik
BATANG, puskapik.com - Festival Anak Provinsi Jawa Tengah 2025 berlangsung di Ballroom Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Sabtu 22 November 2025. Kegiatan tersebut
BATANG, puskapik.com - Festival Anak Provinsi Jawa Tengah 2025 berlangsung di Ballroom Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Sabtu 22 November 2025.
Kegiatan tersebut menjadi ruang penting bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi terkait pembangunan daerah, peran industri, hingga perlindungan anak.
Peserta Festival tersebut dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, DKI Jakarta, Yogyakarta, hingga Jawa Tengah, termasuk Forum Anak Kabupaten Batang sebagai tuan rumah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin mengapresiasi kekuatan serta keberanian anak-anak dalam menyuarakan aspirasi mereka, khususnya terkait percepatan pembangunan KEK Batang.
“Saya sudah membaca rekomendasi yang disampaikan Forum Anak. Sangat menarik dan bisa menunjang percepatan Kawasan Ekonomi Khusus Batang,” kata Taj Yasin.
Gus Yasin menyoroti aspirasi anak-anak terkait tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) industri di kawasan KEK Batang.
Anak-anak berharap CSR tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga berkelanjutan dan menyentuh aspek edukatif.
"Beberapa poin aspirasi yang disampaikan antara lain perlunya pendidikan keterampilan hidup di sekitar kawasan industri, program pengembangan masyarakat yang melibatkan desa dan kelompok anak, serta edukasi mengenai industri ramah anak. Ini luar biasa, karena belum semua industri terpikir untuk CSR yang berkelanjutan. Bukan hanya bangunan fisik, tapi juga edukasi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung sinergi antara dunia pendidikan dan industri, khususnya melalui penguatan SMK berbasis industri agar lebih selaras dengan kebutuhan lapangan kerja.
Selain soal pembangunan, Gus Yasin juga menyoroti pentingnya implementasi kebijakan perlindungan anak, terutama dalam hal penanganan kasus kekerasan.
Ia mempertanyakan efektivitas sistem pelaporan dan tindak lanjut kasus yang menimpa anak-anak. Tantangannya bukan hanya di pelaporan, tapi juga dalam penindaklanjutan dan pengawasan.
Selain itu juga menanggapi pengalaman salah satu peserta yang berperan sebagai “Gubernur Sehari” dan mengaku kewalahan dalam menangani banyaknya laporan kasus kekerasan anak.
Menurut Gus Yasin, hal itu menunjukkan pentingnya penguatan kelembagaan Forum Anak hingga tingkat kecamatan.
"Pemprov Jateng telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung hal tersebut, di antaranya Kecamatan Berdaya yang mengintegrasikan layanan anak, kesehatan, dan konseling dalam satu lokasi, serta program Speeling yang menghadirkan dokter spesialis dan psikiater ke sekolah-sekolah untuk pendampingan anak.
Komitmen Pemkab Batang
Sementara itu, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjadikan Batang sebagai kabupaten ramah anak.
“Kami berharap, kegiatan ini meningkatkan komitmen kita untuk menciptakan Kabupaten Batang yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak-anak, serta mewariskan hal-hal baik untuk masa depan mereka,” harapnya.
Ia menambahkan, warisan yang ingin ditinggalkan bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga lingkungan yang sehat dan budaya yang baik.
“Mewariskan udara yang baik, air yang baik, dan budaya yang baik. Pemerintah daerah terus berkomitmen mewujudkan hal-hal tersebut,” ujar dia.
Festival Anak Provinsi Jawa Tengah 2025 ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa suara anak tidak hanya didengar, tetapi juga menjadi bagian dari arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.***


